Sabtu, 25 Mei 2013

Badai Hujan

Hujan disertai angin kencang adalah salah satu fenomena cuaca ekstrem yang sangat sering terjadi di Indonesia, terutama di masa-masa awal musim hujan. Peristiwa tumbangnya puluhan pohon perindang jalan, papan reklame, dan rambu lalu lintas di Jakarta dalam pekan pertama Januari 2012 ini adalah contohnya.
Tahap-tahap pembentukan hujan angin
Hujan badai (rainstorm) dapat terjadi dimana saja bila ada massa udara lembab yang lebih hangat dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Proses diawali pemanasan udara di atas permukaan tanah pada siang hari oleh radiasi matahari.
Udara di dekat permukaan tanah memuai dan air di permukaan tanah menguap. Kondisi ini menyebabkan udara menjadi lembab dan ringan sehingga naik dalam jumlah yang cukup masif.
Udara lembab dan ringan yang massif tadi bergerak ketas, tahap ini adalah awal pembentukan awan badai yang dusebut tahap cumulus (terbentuknya awan cumulus). Pada ketinggian tertentu uap air mulai terkondensasi menjadi butir-butir air halus membentuk awan hitam.
Kondensasi butiran air tadi melepaskan latensi panas penguapan menyebabkan makin menurunnya kerapatan udara yang sedang bergerak naik sehingga awan itu terus berkembang menjadi awan cumulonimbus hingga ketinggian 6 kilometer, ditandai dengan bagian bawah awan yang semakin menghitam.
Semakin bertambahnya ketinggian, kondensasi makin meningkat. Kondisi itu dapat pula disertai terbentuknya kristal-kristal es yang juga melepaskan latensi penguapan sehingga menyebabkan gerakan udara naik (up draft) terus meninggi hingga 12-an kilometer. Tahap ini disebut tahap pematangan hujan angin.
Pembentukan butiran air dan kristal es menghebat dan tak mampu lagi didorong naik oleh up draft sehingga jatuh ke bumi dalam bentuk hujan deras disertai angin kencang, seringkali juga disertai sambaran petir.
Akibat tekanan rendah di bawah awan cumulus yang terus naik maka udara yang lebih rapat dari samping tertarik sehingga timbul angin kencang horizontal yang menuju ke kawasan tersebut. Bila kondisi itu disertai petir maka fenomena alam itu disebut badai petir (thunderstorm).
Setelah 15 menit hingga satu jam hujan lebat disertai angin kencang, dan/atau disertai petir tadi berlalu, perkembangan hujan angin memasuki tahap ketiga yang disebut tahap peredaan. Hujan mereda dan angin kencang pun mulai mereda.
Masalahnya, waktu 15 menit hingga satu jam, angin kencang itu mungkin sudah menimbulkan kerusakan parah: atap rumah bereterbangan, pohon, baliho, papa-papan reklame, atau rambu lalu lintas bertumbangan.
gambar foto badai hujan
Tanda-tanda awal yang perlu di waspadai
Hujan badai sebenarnya merupakan fenomena alam yang sangat predictable (dapat diprakirakan).
v Umumnya terjadi selepas tengah hari.
v Sejak pagi hingga siang hari cuaca mungkin sangat cerah, panas dan menggerahkan.
v Menjelang atau selepas tengah hari cuaca berubah secara kontinu. Awan putih memenuhi angkasa semakin lama semakin menebal disertai tiupan angin.
v Seiring menghitamnya awan, kecepatan angin makin lama makin kencang disertai kilatan petir.
Tip agar selamat dari hujan badai
v Ketika sedang berkendara sebaiknya berhenti, sebab pohon dan papan-papan reklame di pinggir jalan dapat tumbang seketika disertai banyaknya benda-benda kecil beterbangan.
v Jika terpaksa harus terus melaju, maka kurangilah kecepatan lalu tingkatkan kewaspadaan sehingga bila di depan ada benda-benda jatuh dan beterbangan dapat dihindari dengan mudah.
v Jika berteduh atau memarkir kendaraan, hindari tempat-tempat dekat papan rekalame/baliho atau pohon besar sebab benda-benda tersebut dapat roboh menimpa kendaraan atau diri kita.

http://green.kompasiana.com/iklim/2012/01/15/tanda-awal-hujan-badai-dan-cara-menghindari-bahayanya-427575.html

Nama - Nama Badai

Ilmu pengetahuan Nama-Nama Badai di Seluruh Dunia Berdasarkan Aksara Yunani
Badai Sandy, apa itu? Apakah terdapat aturan ilmu pengetahuan untuk memberikan nama badai? Bagaimana bisa badai-badai itu bernama? Mengapa seperti di wilayah New York, Amerika Serikat, menamakan badai dengan nama Badai Sandy? Florida, Alabama, dan Mississippi, Amerika Serikat pernah terjadi bencana badai dahsyat pada tahun 2005. Badai itu dinamakan Badai Katrina. Di pihak lain, New York yang terletak di pantai timur Amerika Serikan menamakan badai yang terjadi tidak lama ini sebagai Badai Sandy.
Badai Katrina
Menurut Ivan R. Tannehill, yang dulunya merupakan letnan yang beralih menjadi seorang ilmuwan dan menghasilkan buku yang berjudul Hurricane, berpendapat bahwa mulanya penamaan badai ini berasal dari budaya tradisi Karibia. Mereka menjuluki badai sebagai ilmu pengetahuan. Dulu, penamaan badai menggunakan nama santo, khususnya di agama Kristen Katolik. Sebagai contoh pada tanggal 26 Juli 1825 di Puerto Rico menamakannya sebagai Badai Santa Ana. Lalu pada tahun 1876 terjadi badai yang dinamakan Badai San Felipe.

 Jadi, sistem penamaan ini selain sebagai ilmu pengetahuan tapi ia juga sebagai deskripsi dari peristiwa. Di sisi lain, bisa jadi nama badai juga mempunyai nama yang sama. Di tahun 1876 di Puerto Rico saja menamakan badainya sebagai San Felipe I sementara pada tahun 1928 dan masih di daerah yang sama dinamakan sebagai San Felipe II. Sistem penamaan ini tidak bisa disangkal bahwa ada sistem penamaan yang berbeda dalam ilmu pengetahuan itu sendiri.
Seiring perkembangan tahun yang kian mudah bergulir, sistem ilmu pengetahuan untuk penamaan badai pun berubah. Di Amerika Serikat saja, ilmu pengetahuan untuk membuat penamaan badai menggunakan titik koordinat dari mana badai itu terbentuk. Akan tetapi sistem penamaan itu sulit diingat dan diubah lagi. Dan karena banyak alasan dan banyak juga peluang terjadinya kesalahan sebut. 

Di tahun 1953, ilmu pengetahuan penamaan badai yang terjadi di Pasifik mulai bergeser menjadi nama-nama perempuan. Lalu NHC atau National Hurricane Center yang berkantir di Amerika Serikat mengadopsi nama-nama badai yang tebentuk dan terjadi di daerah Atlantik. Ilmu pengetahuan penamaan ini diurutakan melalui sistem alfabet dari tahun ke tahun tapi tidak menggunaka urutan Q, U, X, Y, dan Z. Di setiap tahunnya, nama badai disiapkan dan jumlahnya kira-kira 21 nama. Kemudian, ilmu pengetahuan penamaan badai berdasarkan atas aksara Yunani, yakni Alpha, Betha, dan lain sebagainya. NHC menyusun nama-nama badai yang akan terjadi di wilayah Atlantik untuk kurun waktu enam tahun ke depan. Dengan begitu, di tahun ke tujuh akan ada nama-nama badai lagi.
Di tahun 2012 saja, sudah ada nama-nama badai seperti Chris, Alberto, dan Beryl. Nama Badai Sandy adalah badai yang ke 18 untuk tahun ini di Amerika Serikat. Badai Sandy menjadi fenomena siklon tropis. Sehingga peristiwa ini mempunyai karakter lembabnya suhu, keadaan yang hangat di permukaan laut, dan ini anginnya bergerak atas rotasi bumi. Bukan hanya NHC tapi BMKG (Badan Meteorologi, Klimatogi, Geofisika) pun memberikan nama pada badai.

Badai Pasir

“Badai pasir disebabkan oleh angin kencang yang meniup tanah halus atau pasir, dan karena saking banyaknya materi yang berterbangan mengakibatkan pandangan agak terganggu/menurun. Di daerah gurun biasa terjadi beberapa kali dalam setahun, badai pasir akan makin banyak terjadi karena hawa panas diatas gurun yang menyebabkan atmosfir bawah menjadi tidak stabil. Ketidak stabilan udara ini bercampur dengan udara di tengah troposphir bergerak kebawah, dan membuat angin kencang di permukaan”




Haboob over the Nile, Khartoum, Sudan





African haboobs result from the northward summer shift of the intertropical front into North Africa, bringing moisture from the Gulf of Guinea. (Wikipedia/ foto by Norfolkabroad in Flicker)



“Haboob Africa adalah hasil dari angin musim panas dari utara yang bertukar dengan hawa intertropik yang berasal dari Afrika Utara, dan membawa udara lembab dari teluk Guinea” , sebagai tambahan : khusus di Sudan karena ada kelembaban dari badai pasir tersebut maka biasa terjadi hujan sesudah badai pasir.






Foto Haboob di Khaorthum yang terkenal diabadikan oleh Vit Hassan di Flicker





Menurut data yang saya dapat dari googling di sini, “Haboob” terjadi pada bulan July dan Agustus, kata “haboob” هبوب berasal dari bahasa Arab yang berari “fenomena angin kencang”




US Military in sandstroms




Badai pasir menerpa truk dari anggota Divisi 1 Marinir AS di Nasiriya, Irak (sumber: New York Times, by James Hill)




Jadi untuk para iiers, sebaiknya menghindari Haboob dengan berlindung di dalam ruangan, apabila keadaan memaksa segera kenakan masker (untuk bisa bernafas) dan kacamata googlenya (agar partikel debu tidak masuk ke mata)……




Sumber : reinhardjambi

Angin Badai

Angin kencang adalah angin dibuat oleh area udara yang dingin secara signifikan akibat hujan, setelah mencapai permukaan tanah, menyebar ke segala arah memproduksi angin kencang. Tidak seperti angin tornado, angin dalam suatu angin kencang diarahkan ke arah luar dari titik di mana menyentuh tanah atau air. Angin kencang kering dikaitkan dengan badai dengan hujan sangat sedikit, sementara angin kencang basah diciptakan oleh badai dengan jumlah curah hujan yang tinggi.

Badai Salju

Badai salju terjadi saat udara yang hangat dan basah bertemu dengan udara yang dingin. Massa udara yang hangat dan basah dan massa udara yang dingin tersebut dapat mencapai diameter 1000 km atau lebih. Badai salju yang memengaruhi Amerika Serikat Timur Laut sering mendapatkan uap air dari udara yang berpindah ke utara dari Teluk Meksiko dan udara yang dingin dari massa udara yang datang dari Arktik. Di Amerika Serikat Barat Laut, udara yang hangat dan basah dari Samudera Pasifik mendingin saat didorong ke atas oleh pegunungan. Banyak hal yang berbeda dapat memengaruhi gerakan, isi uap, dan suhu massa udara. Semua perbedaan tersebut memengaruhi jenis dan keparahan badai salju.

Badai Tornado

Tornado adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Tornado muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
Umumnya tornado memiliki kecepatan angin 177 km/jam atau lebih dengan rata-rata jangkauan 75 m dan menempuh beberapa kilometer sebelum menghilang. Beberapa tornado yang mencapai kecepatan angin lebih dari 300-480 km/jam memiliki lebar lebih dari satu mil (1.6 km) dan dapat bertahan di permukaan dengan lebih dari 100 km.
Meskipun tornado telah diamati di tiap benua kecuali Antartika, tornado lebih sering terjadi di Amerika Serikat.[4] Tornado juga umumnya terjadi di Kanada bagian selatan, selatan-tengah dan timur Asia, timur-tengah Amerika Latin, Afrika Selatan, barat laut dan tengah Eropa, Italia, barat dan selatan Australia, dan Selandia Baru.[5]
Bagian seri ilmu dari
Cuaca
 
Musim
Musim semi · Musim panas
Musim gugur · Musim dingin
Musim kemarau
Musim hujan
Badai
Badai petir · Tornado
Siklon tropis
Siklon ekstratropis
Badai musim dingin
Badai es · Badai salju
Presipitasi
Kabut · Gerimis · Hujan
Hujan es · Salju
Topik lain
Meteorologi
Prakiraan cuaca
Iklim · Pencemaran udara
Portal Cuaca

Definisi

Tornado dekat Seymour, Texas.
Tornado
Tornado didefinisikan oleh Glosari Meteorologi sebagai "kolom udara yang berputar kencang yang menyatu dengan permukaan tanah dan muncul dari awan cumuliform atau bagian bawah awan cumuliform dan sering (namun tidak selalu) tampak sebagai suatu awan corong..."[6]
Corong Kondensasi
Tornado tidak harus tampak; namun, intensitas tekanan rendah yang disebabkan oleh kecepatan angin yang tinggi (lihat Prinsip Bernoulli) dan berputar cepat (berkaitan dengan keseimbangan siklostrofik) sering menyebabkan uap air di udara berkondensasi yang menyebabkan tampak corong kondensasi.[4] Tornado merupakan pusaran angin bukan awan kondensasi.
awan corong merupakan perwujudan dari corong kondensasi yang tanpa disertai angin kencang di permukaannya. Tidak semua awan corong menjadi sebuah tornado. Namun, banyak tornado yang didahului oleh awan corong seperti pusaran mesosiklon yang mendarat di permukaan tanah. Tornado pada umumnya menghasilkan angin kencang di permukaannya ketika corong yang tampak itu bertahan di atas permukaan tanah. Hal ini menyebabkan sulitnya menemukan perbedaan antara awan corong dan tornado dari suatu jarak tertentu.[3]
Keluarga Tornado
Kadang, sebuah badai tunggal menghasilkan berbagai tornado dan mesosiklon. Proses ini dikenal sebagai siklus tornadogenesis. Tornado yang terbentuk dari badai yang sama dikenal sebagai keluarga tornado. Kadang-kadang sejumlah tornado dari mesosiklon yang berbeda terjadi secara bersamaan.[7]
Serangan Tornado
Kadang, beberapa tornado terbentuk dari sistem bada berskala luas yang sama. Jika terdapat aktivitas tornado yang merusak, hal ini dianggap menjadi suatu serangan tornado, meskipun ada bermacam-macam definisi. Periode beberapa hari berturut-turut dengan serangan tornado di lokasi yang sama (terbentuk oleh beberapa sistem cuaca) merupakan rentetan serangan tornado, yang kadang disebut serangan tornado luas.[6][8][9]

Rotation

Tornadoes normally rotate cyclonically (when viewed from above, this is counterclockwise in the northern hemisphere and clockwise in the southern). While large-scale storms always rotate cyclonically due to the Coriolis effect, thunderstorms and tornadoes are so small that the direct influence of the Coriolis effect is unimportant, as indicated by their large Rossby numbers. Supercells and tornadoes rotate cyclonically in numerical simulations even when the Coriolis effect is neglected.[10][11] Low-level mesocyclones and tornadoes owe their rotation to complex processes within the supercell and ambient environment.[12]
Approximately 1 percent of tornadoes rotate in an anticyclonic direction in the northern hemisphere. Typically, systems as weak as landspouts and gustnadoes can rotate anticyclonically, and usually only those which form on the anticyclonic shear side of the descending rear flank downdraft in a cyclonic supercell.[13] On rare occasions, anticyclonic tornadoes form in association with the mesoanticyclone of an anticyclonic supercell, in the same manner as the typical cyclonic tornado, or as a companion tornado either as a satellite tornado or associated with anticyclonic eddies within a supercell.[14]

Etimologi

Kata "tornado" merupakan perubahan dari kata dalam Bahasa Spanyol tronada, yang berarti "badai petir". Kemudian, kata tornado juga diambil dari Bahasa Latin tonare, yang berarti "gemuruh". Kata ini sangat mungkin merupakan kombinasi dari bahasa Spanyol tronada dan tornar ("berputar"); namun, kata ini mungkin juga merupakan suatu etimologi rakyat.[15][16] Tornado juga secara umum dikenal sebagai twisters.[17]

Jenis

Sebuah tornado multivortex di bagian luar Dallas, Texas pada 2 April 1957.

Tornado sejati

Tornado multi-pusaran
Tornado multi-pusaran adalah suatu jenis tornado dimana dua atau lebih kolom udara yang menggumpal berputar mengelilingi pusat. Struktur multi-pusaran dapat terjadi di hampir setiap sirkulasi, namum sangat sering teramati dalam tornado dahsyat.
Satelit tornado
Satelit tornado adalah suatu istilah untuk tornado lemah yang terbentuk dekat tornado besar kuat yang terjadi dalam mesosiklon yang sama. Satelit tornado muncul dari "orbit" tornado besar (sebagai namanya), yang memperlihatkan wujud pusaran yang multi-pusaran. Namun, satelit tornado merupakan corong yang berbeda, dan lebih kecil dibandingkan corong utama.[3]
Angin Puting Beliung di dekat Florida Keys.
Puting Beliung
Puting Beliung secara resmi digambarkan secara singkat oleh National Weather Service Amerika Serikat seperti tornado yang melintasi perairan. Namun, para peneliti umumnya mencirikan puting beliung "cuaca sedang" berasal dari puting beliung tornado.
  • Puting beliung cuaca sedang sedikit perusak namun sangat jauh dari umumnya dan memiliki dinamik yang sama dengan setan debu dan landspout.[18] Mereka terbentuk saat barisan awan cumulus congestus menjulang di perairan tropis dan semitropis.[18] Angin ini memiliki angin yang secara relatif lemah, dinding berlapis lancar, dan umumnya melaju sangat pelan.[18] Angin ini sangat sering terjadi di Florida Keys.[19]
  • Puting Beliung Tornado merupakan secara harafiah sebutan untuk "tornado yang melintasi perairan". Angin ini dapat terbentuk melintasi perairan seperti tornado mesosiklon, atau menjadi tornado darat yang melintas keluar perairan. Sejak angin ini terbentuk dari badai petir perusak dan dapat menjadi jauh lebih dahsyat, kencang, dan bertahan lebih lama daripada puting beliung cuaca sedang, angin ini dianggap jauh lebih membahayakan.

sumber : wikipedia

Badai Di Indonesia

Badai Tropis (disebut juga dengan Typhoon atau Tropical Cyclone) adalah pusaran angin kencang dengan diameter Sampai dengan 200 km dan berkecepatan > 200 km/jam serta mempunyai lintasan sejauh 1000 km. Dengan kecepatan angin sedemikian, sebuah badai tropis yang melintasi daratan dapat mengakibatkan kerusakan yang sangat hebat. Tidak hanya pohon-pohon yang tercerabut dari akarnya, bangunan-bangunan permanen tersapu, mobil besar, kereta api, dan benda-benda besar atau berat lainnya terangkat dan beterbangan,  serta menimbulkan ribuan korban jiwa.

Pemberitaan mengenai badai, siklon tropis, dan putting beliung di media massa beberapa bulan terakhir seakan menambah kecemasan baru bagi masyarakat kita yang sudah kenyang diguncang bencana. Apalagi dengan banyaknya informasi simpang siur dan isu-isu yang berkembang seakan-akan terus memupuk kondisi resah dan was-was itu sampai-sampai menimbulkan ketakutan yang berlebihan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Analisa parameter-parameter cuaca khususnya yang berkaitan dengan badai (mulai dari sifatnya, geraknya, pertumbuhannya, hingga kerusakan yang mungkin ditimbulkannya) memerlukan pemahaman mendalam mengenai ilmu cuaca. Dan memahami ilmu cuaca tidak hanya bersifat liner tapi bersifat multfungsi dan pemahaman secara kesuluruhan sirkulasi udara serta sebab dan akibatnya.

SEKILAS BADAI TROPIS
Meskipun badai itu sendiri sebenarnya sudah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu, kata “Badai” di telinga masyarakat Indonesia seolah-olah merupakan fenomena yang baru, aneh dan seolah-olah sama dengan badai yang terjadi di Amerika, Australia, Jepang, china dan Filipina.
Badai Tropis (disebut juga dengan Typhoon atau Hurricane atau Tropical Cyclone) merupakan pusaran angin kencang dengan diameter sampai dengan 200 km/jam, berkecepatan > 200 km serta mempunyai lintasan sejauh 1000 km. Setiap tahunnya badai tumbuh di atas perairan luas di setiap samudera yang ada di permukaan bumi. Ia bisa tumbuh ketika suhu muka laut berada di atas 27 oC dan bisa dideteksi kemungkinan tumbuhnya sejak tiga hari sebelumnya. Karena bertambahnya faktor kekasaran permukaan dan kehilangan sumber kelembabannya, badai akan melemah ketika masuk ke daratan.

INDONESIA BUKAN DAERAH LINTASAN BADAI
Setiap badai bergerak dengan lintasan mereka masing-masing. Meskipun demikian, pada umumnya badai yang terbentuk di sebelah Utara ekuator bergerak ke arah Barat atau Barat Laut, dan badai yang terbentuk di sebelah Selatan ekuator bergerak ke arah Barat atau Barat Daya. Ini berkaitan banyak faktor termasuk di antaranya arah rotasi bumi dan gaya corioli yang ditimbulkannya.
Badai tropis bergerak berbanding lurus dengan besar gaya coriolis bumi. Di sini berlaku fungsi matematik Sinus Ф dengan Ф adalah besar lintang. Karena Indonesia berada di wilayah ekuator dengan sudut lintang rendah, maka harga Sinus yang didapat mendekati nol. Hal tersebut menyebabkan badai tropis apapun tidak mungkin melintasi wilayah Indonesia. Bisa dilihat dari data klimatologi bahwa wilayah tumbuh badai tropis adalah di atas 10o LS pada bulan Desember sampai April dan diatas 10o LU pada bulan September sampai November.
Pada saat musim kemarau, Badai Tropis tumbuh di sekitar perairan sebelah Utara Papua Nugini dan bergerak ke arah Filipina dan Korea/ Jepang. Badai jenis ini termasuk di antaranya Badai Tropis Cimaron (6 Oktober – 6 November 2006), Badai Tropis Durian (26 November – 6 Desember 2006) maupun Badai Tropis Utor (6 – 14 Desember 2006).  Biasanya daerah yang terpengaruh adalah sekitar Sulawesi Utara dan Papua Nugini.
Pada saat musim  hu jan, badai tropis tumbuh di sekitar perairan Laut Timor atau Teluk Carpentaria dan bergerak ke arah Barat atau Barat Daya. Badai jenis ini termasuk di antaranya Badai Tropis Nelson (6 – 7 Februari 2007), Badai Tropis George (3 – 9 Maret 2007) maupun Badai Jacob (7 – 12 Maret 2007). Badai ini mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa, Bali dan Sumatera Selatan.
Dari kenyataan itu dapat ditegaskan sekali lagi bahwa Badai tidak selamanya membentuk cuaca buruk di Indonesia, sehingga diperlukan dalam menganalisa dibuutuhkan prakirawan cuaca yang berpengalaman dan qualified, memahami seluk beluk sirkulasi udara, tidak hanya sekedar melihat satelit awan kemudian menyimpulkan adanya bibit badai akan mengancam Indonesia.


KLIMATOLOGI BADAI


Sub Bidang Informasi Meteorologi Publik BMG telah mengumpulkan data badai tropis yang pernah terjadi selama 41 tahun dari tahun 1965 – 2005. Data yang terkumpul khususnya untuk wilayah 0°-50° LS dan 90°-150° BT. Area ini mencakup wilayah Indonesia bagian selatan ekuator, Samudra Hindia bagian Timur, benua Australia, Papua Nugini dan Sebagian Samudera Pasifik Barat.
KESIMPULAN

  1. Badai Tropis harus dilihat dari kecepatan angin kemudian baru tekanan bukan dari citra satelit awan
  2. Dampak tidak langsung dari Badai Tropis ditentukan sirkulasi udara yang sedang terjadi
  3. Cuaca Buruk : hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi terjadi pada saat sebelum Badai Tropis tumbuh
  4. Badai Tropis tidak melintasi Indonesia, dampak tidak langsungnya tergantung arah gerakan dari badai itu sendiri
  5. Rata-rata jumlah Badai Tropis pada bulan Maret sebanyak  3 kali, sedangakan bulan April antara 1 atau 2 kali
REKOMENDASI :
  1. Tidak memberikan informasi Badai jika tidak dilengkapi dengan data yang akurat
  2. Agar berkordinasi dengan Sub Bidang Informasi Meteorologi Publik
  3. Dalam menganalisa Puting beliung sebaiknya tidak perlu dikaitkan dengan Badai Tropis karena mempunyai skala ruang dan waktu yang sangat berbeda
DAFTAR PUSTAKA
  1. Achmad Zakir. Drs, Hujan lebat, Angin Kencang dan Badai, 2005
  2. Achmad Zakir. Drs, Badai Angin , 2006
  3. Achmad Zakir. Drs, Bagaimana mengetahui adanya Angin Kencang/Putting Beliung, 2006
  4. WMO, TD 1129, 2002

Badai Topan


Dunia mencatat beberapa bencana topan badai terdahsyat yang terjadi di dunia. Entah kenapa negeri paman Sam lah yang paling sering merasakan akibat dari bencana mengerikan ini. Kota-kota pantai di Amerika memang dikenal sebagai lokasi dimana sering terjadi bencana tornado dan topan badai. Karena seringnya mengalami bencana ini masyarakat disana sudah selalu siap bila ada peringatan datangnya bencana ini. Dengan teknologi yang canggih bencana ini dapat diprediksi dengan baik sehingga setidaknya angka korban dapat ditekan tapi kadang-kadang persiapan yang baik saja tidak cukup.


Dalam dekade terakhir dunia mencatat ada dua topan badai dahsyat yang menyerang kota-kota pantai Amerika.

Topan Badai Ike
Bencana 13 hari ini menelan 114 korban jiwa dengan kerugian 10 miliar dollar. Kerusakan yang terjadi dalam waktu singkat itu masih membekas dalam ingatan warga Amerika. Topan Ike tidak saja meluluhlantakkan kota-kota di Amerika, tapi juga Kuba, hingga Haiti.

Gambar topan Ike tanggal 10 September 2008, diambil oleh kru International Space Station dari ketinggian 220 mil. Topan Ike menerjang pemukiman padat pantai Texas dekat Houston pada pagi 13 September 2008 yang diikuti dengan ombak besar, tiupan angin yang dahsyat, dan hujan yang mengakibatkan banjir besar di wilayah sepanjang teluk Meksiko dan melumpuhkan kota terbesar keempat di Amerika Serikat itu.(NASA/Handout)

Gambar yang diambil tanggal 8 September 2008 oleh US Navy. Banjir melanda pemukiman di Port de Paix, Haiti setelah 4 badai menyerang dalam sebulan dan memakan 800 korban jiwa.(Emmitt Hawks/U.S. Navy via Getty Images)

Gelombang yang menghantam sebelum badai menenggelamkan Galveston Island, Texas, dan kebakaran menhancurkan pemukiman sepanjang pantai ketika topan Ike mendekat Jumat, 12 September 2008.(David J. Phillip)

Pemukiman dan perkantoran di Clear Creek Channel, Seabrok dikepung banjir dari teluk Galveston hari Sabtu 13 September 2008 setelah topan Ike melewatinya hingga malam pada kategori badai tingkat 2. (Kevin M. Cox)

Banjir di jalan raya 523 hingga pantai Surfside karena topan Ike, Texas 12 September 2008.(Carlos Barria)



Satu-satunya rumah yang masih berdiri di tengah reruntuhan akibat topan Ike 14 September 2008 di Gilchrist, Texas. Banjir yang mebikuti topan Ike dilaporkan mencapai kedalaman 8 feet mengakibatkan kehancuran sepanjang pantai Texas.(David J. Phillip-Pool/Getty Images)

14 September 2008 di Crystal Beach, Texas.(DAVID J. PHILLIP/AFP/Getty Images)


14 September 14 2008 di Galveston, Texas. (Scott Olson/Getty Images)

Minggu 14 September 2008 di Orange, Texas. Topan Ike membuat sungai Sabine meluap dan menggenangi kota.(Tony Gutierrez)


Kerusakan di depan JP Morgan Chase Tower setelah topan Ike melewati kota 13 September 2008 tengah malam di Houston, Texas.(Mark Wilson/Getty Images)

Tim SAR melalui banjir di sepanjang daerah Sabine Pass di Port Arthur, Texas, 14 September 2008.(Eric Gay).
Akibat bajir yang mengikuti topan Ike, Minggu, 14 September 2008, di Orange, Texas.(Tony Gutierrez)

Kebakaran sebuah rumah yang tak terkendali di tengah kepungan banjir akibat topan Ike, 12 September 2008 di Galveston, Texas.(Matt Slocum).



Badai Katrina

Tragedi ini tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata dimana respon pemerintah pada awalnya sangat memalukan. Kombinasi kurangnya peringatan dan persiapan serta respon yang lambat dalam menghadapi salah satu badai paling besar dalam sejarah Amerika telah menciptakan epik bencana yang banyak dikritik karena penanganannya yang buruk oleh pemerintahan Bush maupun federal.
Menjelang terjadinya bencana itu, National Weather Service pada tanggal 28 Agustus 2005 pagi hari memperingatkan bahwa topan Katrina bisa berubah dari badai kategori 1 yang relatif lemah menjadi monster badai tropis berkategori 5 dan sedang bergerak memutar tepat menuju ke New Orleans.
Sepuluh ribu mengungsi, luka, dan kehilangan rumahnya; ribuan lainnya masih tinggal di rumah-rumah sementara dari LSM. Katrina menerjang pada kategori badai tingkat 5 dengan diikuti tiupan angin dengan kecepatan 175mph (mile per hour) dan menyebabkan gelombang besar yang membuat tanggul-tanggul jebol.
Hampir seluruh kota dikepung banjir, 20.00 orang mengungsi di Superdome tanpa supply yang cukup dan 30.000 lainnya mencoba keluar dari kota. Dengan kondisi yang sangat memprihatinkan New Orleans berubah menjadi cerita mengerikan dari sebuah pemerintahan yang terlantar. Kota yang mereka tinggalkan hampir terhapus dari peta karena topan Katrina yang menerjang area hingga 90.000 mil persegi di Louisiana, Missisipi, dan Alabama. Lebih dari 1300 orang tewas dan mayat-mayat mereka masih ada yang belum dipindahkan hingga 8 bulan kemudian. Kerugian ditaksir mencapai 200 miliar dollar, bahkan bisa bertambah hingga 300 miliar dollar.

Image satelit badai Katrina














Sebuah jalan jembatan yang menghubungkan kota hancur akibat badai Katrina

Sebuah rumah di Louisiana sampai terbang dan melintang di tengah jalan sementara lingkungan di sekitarnya luluh lantak.






Jembatan yang terputus disapu badai Katrina.

Bayangkan dahsyatnya badai Katrina sampai-sampai kapal segede ini bisa terlempar ke daratan.



Lihat selengkapnya gambar-gambar bencana badai Katrina ini di sini.

Bencana topan badai dan tornado di Amerika Serikat pada beberapa dekade ini semakin meningkat frekuensinya meski masih bisa diprediksi. Para ahli memperkirakan global warming adalah biang keladi dari segala bencana ini. Global warming membuat iklim dunia berubah-ubah menjadi sesuatu yang tidak bisa ditebak dan seperti bom waktu yang bisa mengancam kehidupan manusia di muka bumi. Ironisnya Amerika Serikat sampai saat ini belum mau meratifikasi Protokol Kyoto yang mencoba mengurangi dampak dari global warming dan seperti kita ketahui Amerika Serikat sampai saat ini masih merupakan negara penyumbang polusi industri dan kendaraan bermotor tertinggi di dunia.
Apakah ini karma buat negara adidaya ini? Entahlah, yang jelas setelah topan badai Ike di penghujung tahun 2008 berlalu, Amerika Serikat kembali dihantam oleh badai krisis ekonomi yang menyebabkan banyak perusahaan bangkrut dan puluhan ribu bahkan mungkin nantinya ratusan ribu orang kehilangan pekerjaannya.

Ok, setelah om Bush pergi dengan dihiasi lemparan sepatu, harapan diletakkan pada pundak om Obama untuk mau peduli dengan lingkungan atau jika tidak, mungkin karma ini akan terus berlanjut...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...