Senin, 20 Mei 2013

Gunung Fuji


  detikTravel Community - 
Gunung Fuji dianggap sakral oleh masyarakat Jepang. Tapi bagi beberapa orang Indonesia, mendaki Gunung Fuji adalah impian masa kecil. Gunung ini terdapat dalam banyak komik dan tergambar pada film-film kartun.

Kebiasaan mengunjungi gunung-gunung, meski sekadar sampai di kakinya, menjadi kebiasaan sejak zaman kuliah. Kali ini, kesempatan mengunjungi Gunung Fuji di Jepang saya peroleh saat libur training Staff Enhancement Program dari Bappenas di Tokyo-Miyazaki.

Setelah mencari informasi di internet, akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan bus menuju gunung tersebut. Dengan pertimbangan, ongkosnya lebih terjangkau dan bisa langsung sampai di Stasiun 5 Fuji. Stasiun ini salah satu rute untuk mengawali pendakian ke puncak Gunung Fuji.

Bus yang saya naiki adalah Keio Highway Bus yang berangkat dari Stasiun Shinjuku-Tokyo West Gate Bus Terminal. Sebelumnya saya melakukan reservasi di situsnya  dengan tarif 2.600 Yen (Rp 250 ribu) sekali jalan.

Bus meninggalkan terminal tepat pukul 07.40 pagi waktu setempat. Sayang perjalanan harus ditempuh lebih lama dari waktu normal akibat padatnya lalu lintas. Secara umum kondisi bus sangat nyaman. Ada buku panduan berbahasa Jepang dan Inggris, serta toilet yang mirip dengan toilet pesawat.

Dalam perjalanan, awalnya pemandangan cukup membosankan dengan deretan gedung-gedung, perumahan di kiri-kanan jalan dan padatnya kendaraan. Namun begitu mendekati Kawaguci, pemandangan berganti dengan bukit dan lembah hijau nan cantik. Cukup mengobati rasa lelah selama perjalanan.

Awalnya saya sempat pesimis dapat melihat sosok Gunung Fuji secara utuh, mengingat hujan mengguyur dari pagi dan mendung tebal menyelimuti pandangan sepanjang perjalanan. Tapi keberuntungan pun datang. Saat bus melintas di kawasan Fuji Highland, matahari bersinar cerah. Saya sempat menyaksikan puncak Gunung Fuji yang berselimut salju walaupun sejenak.

Saya benar-benar bersyukur kepada Tuhan, impian untuk melihat sosok Gunung Fuji secara utuh akhirnya terkabulkan. Gunung yang begitu cantik dan sakral terhampar di depan mata saya.

Bus berhenti sekitar 10 menit di sebuah rest area sebelum melanjutkan perjalanan ke Stasiun 5 Fuji. Pukul 11.30 waktu setempat, akhirnya bus tiba di pemberhentian terakhir pada ketinggian 2.400 mdpl.

Udara dingin dan kabut langsung menyergap begitu saya keluar dari bus. Sudah lama saya tidak merasakan dinginnya udara gunung. Perasaan yang benar-benar sulit dilukiskan dengan untaian kata.

Kembali saya meluapkan syukur saya kepada Tuhan, impian masa kecil untuk menginjakkan kaki di Gunung Fuji benar-benar menjadi kenyataan. Gunung yang dulu cuma bisa saya bayangkan keindahannya dari buku-buku cerita dan koran bekas yang saya baca.

Setelah berkeliling sebentar di Stasiun 5 Fuji yang lengkap dengan toko-toko souvenir dan restoran, saya melanjutkan langkah menyusuri jalur menuju puncak. Jalur dari Stasiun 5 cukup landai hingga perlahan-lahan mulai menanjak mendekati Stasiun 6.

Jalur ini masih ramai wisatawan, beberapa di antaranya bahkan naik kuda yang disewakan dari Stasiun 5. Namun semakin ke atas, wisatawan semakin jarang. Kabut semakin tebal dan oksigen semakin tipis.

Langkah saya terhenti di Stasiun 7 dengan ketinggian sekitar 3.010 mdpl. Setelah berkeliling mengagumi lukisan alam ciptaan Tuhan dan beristirahat sebentar, saya memutuskan untuk turun mengingat waktu sudah semakin sore.

Saya belum mendapatkan bus untuk kembali ke Tokyo. Setengah berlari saya menuruni lereng sambil sesekali berhenti untuk mengambil gambar. Sampai di Stasiun 5 saya sempat kebingungan mencari transportasi untuk turun.

Untunglah ada bus lokal ke stasiun Kawaguci dengan tarif 1.500 Yen (Rp 142 ribu). Perjalanan saya lanjutkan dengan Bus Keio menuju Tokyo dengan tarif 1.700 Yen (Rp 162 ribu). Sekitar pukul 20.00 waktu setempat bus tiba di Shinjuku.
Â
Setelah makan malam di restoran cepat saji, saya melanjutkan perjalanan ke hotel di kawasan Ningyoco dengan naik metro subway. Benar-benar pengalaman tak terlupakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...