Kamis, 06 Juni 2013

Pusat Bumi

Beberapa hari ini saya sedang tergila-gila dengan novel Tunnels, Deeper, dan Freefall. Cerita koloni bawah tanah yang misterius, dan bahkan digadang-gadang bakal lebih baik dari cerita Harry Potter. NY Magazine bahkan menyebutnya sebagai The Next Harry Potter. Filmnya pun bakal tayang tahun 2014 nanti, semoga tidak mengecewakan. Bukan promosi ya, tapi memang ceritanya sangat seru. Dan yang lebih menggembirakan, saya sudah difollow oleh penulisnya di twitter! Oke, ini tidak penting.



Pertanyaannya adalah, benarkah memang ada orang-orang selain kita, para topsoiler, sebutan bagi yang tinggal di atas tanah, yang hidup di bawah tanah yang kita pijak tiap hari? Sejarah pernah mencatat itu, bahwa bumi kita berongga. Dan di dalam rongga itu, hidup komunitas manusia dengan mataharinya sendiri. Mereka menyebutnya Hollow Earth, bumi yang berongga. Fakta atau hanya sekedar dongeng saja?


Kisah-kisah Perjalanan

Jika kalian terbang ke utara dari kota New York, melewati Kanada langsung menuju ke Kutub Utara Bumi, kemudian terus terbang lurus. Kalian akan berakhir di suatu tempat di Rusia, kan?

Belum tentu, kata orang-orang yang percaya bahwa Bumi itu berlubang. Kenapa? Karena ada lubang menganga besar di Kutub Utara, mereka beranggapan. Dan jika kalian akan terbang (atau berjalan, dalam hal ini) di kutub, kalian akan menemukan diri kalian memasuki interior planet ini.


Gagasan bahwa bumi itu berlubang adalah salah satu teori yang aneh, sama dengan teori yang berpendapat bahwa bumi itu datar. Banyak pro dan kontra. Dan untuk teori Hollow Earth ini, tidak banyak bukti yang bisa menunjukan kebenarannya, kecuali beberapa cerita dan beberapa foto lubang di Kutub Utara yang itu pun sangat ditentang, seharusnya ada lubang yang cocok di Kutub Selatan. Tapi gagasan Hollow Earth telah bertahan selama beberapa dekade, hal ini karena banyak situs-situs di internet yang menjaga teori ini tetap ada.

Tapi jika mengesampingkan dulu ilmu pengetahuan, mudah dimengerti mengapa teori ini sangat memiliki daya tarik. Banyak novel terinspirasi oleh teori Hollow Earth ini, seperti misalnya penulis-penulis sekaliber Jules Verne (A Journey to the Center of the Earth), Edgar Allan Poe (MS Found in a Bottle), dan Edgar Rice Burroughs (At the Earth's Core) di akhir abad 19 dan awal abad ke-20. Bahkan ketika saat ini robot-robot sudah menjelajahi permukaan Mars, tidak akan lebih mendebarkan daripada menemukan dan menjelajahi dunia yang sama sekali baru di sini di planet ini, planet kita ini. Itulah prospek yang menggiurkan dari Hollow Earth.

Sebagaimana disebutkan di atas, memang ada cerita yang diduga benar-benar terjadi tentang orang-orang yang telah melihat dan bahkan berkelana ke dunia baru ini, di mana tumbuhan tumbuh dengan subur, dihangatkan oleh matahari lain di dalam bumi, dan secara aneh peradabannya pun telah maju. Beberapa petualang mengklaim telah menemukannya secara tidak sengaja karena kecelakaan, sementara yang lain memang bertujuan khusus untuk mengeksplorasi inti bumi.

• Pada awal 1800-an, seorang kapten tentara Amerika bernama John Cleves Symmes adalah seorang pendukung fanatik dari gagasan Hollow Earth. Dia percaya teori yang dikemukakan oleh Sir Edmund Halley, astronom terkenal, bahwa ada lima bola konsentris dalam planet ini, masing-masing mampu mendukung kehidupan dan diterangi oleh sesuatu yang bersinar (yang mengakibatkan aurora borealis terlihat di lintang utara). Bahkan namanya digunakan untuk menyebut lubang di Kutub Utara, yang merupakan jalan menuju pusat bumi, yaitu dengan sebutan Symmes' Holes. Dia mencoba untuk mengumpulkan uang demi ekspedisi dan bahkan mengajukan petisi untuk pembiayaannya. Namun usahanya itu sia-sia.

• Pada tahun 1824, seorang dokter kaya dikatakan telah melakukan sebuah ekspedisi untuk menemukan Symmes' Holes di Kutub Selatan, tapi perjalanannya tidak berhasil.

• Pada tahun 1893, Dr. Fridtjof Nansen merancang sebuah kapal, Fram, untuk menjelajahi Kutub Utara. Pendukung Hollow Earth mengutip laporan yang ditulisnya, bahwa ada angin hangat datang dari utara, serbuk sari merah dan hijau yang menutupi salju di beberapa daerah, dan kayu apung segar ditemukan di Samudra Arktik, di mana di sekitarnya tidak ada pohon. Semua anomali ini, bisa saja membuktikan bahwa Hollow Earth memang ada.

• Pada tahun 1926, Admiral Richard E. Byrd menjadi orang pertama yang terbang di atas Kutub Utara. Pada tahun 1929, ia berhasil terbang di atas Kutub Selatan. Meskipun secara resmi, tentu saja, Byrd tidak menemukan adanya pintu masuk ke inti bumi pada kedua kutub (tentu saja dia tidak mencari itu), Hollow Earthers, sebutan pendukung teori bumi berongga, yang setia berpendapat bahwa ia benar-benar menemukan sebuah lubang di Kutub Utara. Mereka mengatakan, ia mungkin bahkan sudah terbang sejauh 4.000 mil ke dalamnya, meskipun tidak ada bukti untuk mendukung pernyataan ini.

• Pada tahun 1939, Amerika dan Jerman berlomba untuk mengeksplorasi dan mengklaim tanah di Antartika. Presiden Roosevelt mengirim Admiral Byrd ke benua beku itu untuk menggagalkan klaim Jerman atas Antartika. Hollow Earthers telah menyatakan bahwa ini sebenarnya sebuah misi rahasia untuk mengalahkan Nazi dalam eksplorasi inti bumi.

• Pada tahun 1947, Admiral Byrd dikatakan telah melakukan penerbangan rahasia ke Kutub Utara untuk menemukan dunia baru ini. Bukti penerbangan ini berasal dari Diary yang Hilang yang sangat kontroversial yang disimpan oleh Byrd dan secara ajaib ditemukan pada 1970 oleh "The Society for a Complete Earth". Di dalamnya, ia menulis bahwa saat ia melihat ke bawah dari jendela pesawat, ia bukan melihat salju, tapi tumbuhan hijau, lembah berumput dan pegunungan. Sangat sedikit orang yang menganggap hal ini secara serius.


Sebenarnya, ide Hollow Earth ini didasarkan pada legenda kuno di banyak kebudayaan yang mengatakan, ada peradaban ras atau bangsa lain selain Topsoilers yang berkembang di kota-kota bawah tanah. Dikatakan, penghuni dunia bawah tanah ini berteknologi lebih maju daripada kita di permukaan. Beberapa bahkan percaya bahwa UFO bukan berasal dari planet lain, tetapi diproduksi oleh makhluk aneh di bagian dalam bumi.


Siapa sebenarnya ras aneh ini? Bagaimana mereka datang dan kemudian tinggal di dalam bumi? Dan di mana pintu masuk ke kota-kota bawah tanah mereka?


Agharta

Salah satu nama yang paling umum dikutip untuk masyarakat penghuni bawah tanah adalah Agharta (atau Agartha) dengan ibukotanya di Shamballa. Sumber informasi ini, tampaknya, adalah The Smoky God, "biografi" dari seorang pelaut Norwegia bernama Olaf Jansen. Menurut Agartha - Secrets of the Subterranean Cities, cerita yang ditulis oleh Willis Emerson, menjelaskan bagaimana sekoci Jansen berlayar melalui pintu masuk ke inti bumi di Kutub Utara. Selama dua tahun ia hidup dengan penduduk Agharta yang, Emerson menulis, memiliki tinggi 12 kaki dengan dunia yang diterangi oleh matahari yang berasap. Shamballa merupakan pusat pemerintahannya. Dia menulis, "Sementara Shamballa merupakan pusatnya, koloni satelitnya adalah ekosistem tertutup yang lebih kecil, terletak tepat di bawah kerak bumi atau di dalam pegunungan."

Alasan bagaimana dan mengapa mereka pergi ke sana adalah banyak bencana alam dan perang yang terjadi di permukaan yang memaksa orang-orang ini pergi ke bawah tanah. Menurut Secrets, "Pertimbangannya, perang panjang antara Atlantis dan Lemurian serta kekuatan persenjataan termonuklir yang akhirnya tenggelam dan menghancurkan kedua peradaban sangat maju itu. Gurun Sahara, Gurun Gobi, Outback di Australia, dan padang pasir di Amerika, hanyalah beberapa contoh dari kehancuran yang dihasilkan. Kota-kota diciptakan sebagai tempat perlindungan bagi masyarakat dan sebagai tempat penyimpanan catatan-catatan sakral, ajaran, dan teknologi yang sangat dihargai oleh budaya kuno ini."

Diduga, seperti yang terdapat dalam gambar di atas, ada beberapa pintu masuk ke Kerajaan Agharta di seluruh dunia.

Kentucky Mommoth Cave, di sebelah selatan Kentucky, Amerika Serikat.

Mount Shasta, California, Amerika Serikat - kota Agharthean, Telos diduga ada di dalam dan di bawah gunung ini.

Manaus, Brasil.

Mato Grosso, Brasil - kota Posid diduga terletak di bawah dataran ini.

Iguacu Falls, perbatasan Brazil dan Argentina.

Mount Epomeo, Italia.

Himalayan Mountains, Tibet - pintu masuk ke kota bawah tanah Shonshe diduga dijaga oleh pendeta Hindu.

Mongolia - kota bawah tanah Shingwa diduga ada di bawah perbatasan Mongolia dan Cina.

Rama, India - di bawah permukaan kota ini merupakan kota bawah tanah yang lama hilang, yang juga bernama Rama. 

Piramida Giza, Mesir. 

Tambang Raja Solomon. 

Dero Caves. 

Kutub Utara dan Kutub Selatan.



Legenda Bercerita

Di India, terdapat kepercayaan kuno yang masih dipegang oleh beberapa suku yang bercerita tentang kota Patala dan Bhogavati. Menurut legenda, mereka berperang dengan Kerajaan Agharta. Bangsa Agharta digambarkan sebagai ras yang sangat maju, dengan teknologi yang sangat maju pula.

Orang percaya bahwa kota Patala dapat dimasuki melalui Sumur Sheshna di Benares, India, dan pintu menuju Bhogavati ada di suatu tempat di Himalaya. William Michael Mott dalam The Deep Dwellers mengatakan, "Menurut seorang herpetologis dan penulis bernama Sherman A. Minton, sebagaimana tercantum dalam bukunya Venomous Reptiles, pintu ini sangat nyata".

Dalam sebuah artikel berjudul The Hollow Earth: Myth or Reality pada majalah Atlantis Rising, Brad Steiger menulis tentang legenda The Old Ones, sebuah ras kuno yang menghuni permukaan bumi jutaan tahun yang lalu dan kemudian pindah ke bawah tanah. "The Old Ones, ras sangat cerdas dan maju secara ilmiah," Steiger menulis, "telah memilih untuk membentuk lingkungan mereka sendiri di bawah permukaan planet dan memproduksi semua kebutuhan mereka. The Old Ones yang berumur sangat panjang, telah hidup lebih dari satu juta tahun yang lalu."

Yang lebih baru, salah satu kisah yang paling kontroversial dari penduduk inti bumi adalah Shaver Mystery. Pada tahun 1945, majalah Amazing Stories di bawah redaksi Ray Palmer menceritakan kisah Richard Shaver, yang mengaku baru saja menjadi tamu dari apa yang tersisa dari peradaban bawah tanah. Meskipun hanya sedikit yang benar-benar mempercayai ceritanya, dan banyak yang menduga bahwa Shaver mungkin sebenarnya sudah gila, Shaver selalu menegaskan bahwa cerita itu benar.

Dia berpendapat bahwa bangsa Penatua, atau Titans, datang ke planet ini dari sistem tata surya lain di masa lalu prasejarah kita. Setelah beberapa saat hidup di permukaan, mereka menyadari matahari kita menyebabkan mereka berusia pendek, sehingga mereka melarikan diri ke bawah tanah, membangun peradaban kompleks di bawah tanah untuk bertahan hidup. Akhirnya, mereka memutuskan untuk mencari rumah baru di sebuah planet baru, meninggalkan bumi dan kota-kota bawah tanah mereka yang kemudian dihuni oleh makhluk yang telah bermutasi, Dero - si robot jahat yang merugikan, dan Tero - si robot baik. Makhluk inilah yang diklaim Shaver telah bertemu dengannya.

Meskipun popularitas dari Misteri Shaver di Amazing Stories sudah demikian besar dan terkenal, lokasi pintu masuk ke dunia bawah tanah ini tidak pernah terungkap.


Penutup

Terlalu bohong dan mengada-ada? Tentu. Cuma dongeng sebelum tidur? Bisa jadi. Tetapi bagaimana pun, masih banyak yang percaya bahwa peradaban bawah tanah itu ada dan bahwa bangsa aneh memang masih hidup dan eksis. Hanya memang jarang sekali kalian mendengar ada orang yang melakukan ekspedisi untuk mencari pintu masuk ke dunia bawah tanah dan bertemu langsung dengan penduduk Hollow Earth, kecuali kalian sama seperti saya, penggemar serial novel Tunnels. Karena bagi kita, bisa saja Hollow Earth itu ada. Ah iya, saya belum punya novel ke empatnya, Closer. Nah, akan seperti apa perjalanan menuju pusat bumi itu sebenarnya, mungkin serial novel Tunnels akan menceritakannya lebih detail.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...