Rabu, 12 Juni 2013

Sifat Fisika Tanah

SIFAT  FISIKA   TANAH
(BAGIAN I)
Beberapa sifat fisika  yang perlu  diketahui adalah :  1). Warna tanah,   2). Tekstur tanah,   3) . Struktur tanah ,   4). Konsistensi tanah ,   5). Bobot isi (Bulk density)  dan bobot jenis (Partcle’s density,                  6). Kedalaman  efektif tanah, dan sifat-sifat lain yang terkait, 7). Drainase,  8). Permeabilitas tanah,        9). Potensi mengembang dan mengkerut,  10). Indek Pengembangan  dan  11). Kematangan tanah  (nilai n).

1.    Warna Tanah
Tentang warna tanah dinyatakan dalam3 satuan:  HUE , VALUE dan CHROMA.  Hue adalah warna spectrum yang dominan,sesuai dengan panjang gelombangnya.  Value  adalah gelap terangnya suatu warna, sesuai dengan banyaknya sinar yang dipantulkan.  Chroma adalah intensitas warna atau kekuatan dari warna spectrum. Warna tanah ini dibaca dengan menggunakan buku munsell soil tanah color chart, misalnya Hue= 7,5 YR, Value = 5  dan Chroma =4, maka Warna tanah tersebut 7,5 YR 5/4 – brown = coklat.
          Meskipun hubungan langsung dengan tanaman  tidak begitu jelas, tetapi warna dapat digunakan untuk menjejaki sifat lain dari tanah yang penting.  Misalnya warna hitam  dilapisan atas. Umumnya kandungan bahan organiknya tinggi. Warna merah menunjukan tanah relative kaya akan besi, warna biru atau kelabu menunjukkan drainase yang jelek.
          Derajad warna tanah dipengaruhi oleh kandunganairnya. Oleh karena itu untuk mendapat kesan warna sebenarnya harus dilihat dalam keadaan lembab.
          Warna tanah hanya dapat dipakai untuk prediksi/estimasi atau taksiran dari sifat yang lain tanah, misalnya :
a.       Menaksir kandungan bahan organic, makin gelap atau makin hitam  warna tanah, maka diduga makin tinggi kandungan bahan organiknya. Tetapi pada kenyataan mungkin tidak selalu demikian, sebab banyak tanah berwarna hitam yang berasal dari batuan/ bahan induknya yang berwarna hitam.
b.      Menaksir kandungan hara tanah, misalnya : warna merah, putih dan hitam, berturut-turut akan menunjukkan kaya akan besi, kalsium dan mangan atau natrium. Sebenarnya pada kenyataan tidak selalu demikian. Misalnya warna putih tidak selalu menunjukkan kaya akan kalsium atau kapur, tetapi kaya akan kwarsa atau silica
c.       Menilai drainase tanah, dimana warna yang lebih ceria : kemerahan, kekuningan atau yang lain, menunjukkan sifat drainase yang yang baik atau tidak tergenang, sedang warna kelabu atau yang biru pucat, baik dengan atau tanpa bintik-bintik (konkresi atau karatan) menunjukkan tanah yang sering atau selau tergenang, yakni tanah dengan drainase jelek.
d.      Dalam bidang klafisikasi, warna tanah dapat digunakan untuk menaksir derajad pelapukan atau tingkat perkembangan tanah.
2.    Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan relative dari partikel-partikel atau fraksi-fraksi primer tanah, yaitu pasir, debu, liat dan lempung atau dilapangan dikenal dengan rasa kekasaran atau kehalusan  dari  tanah. Partikel/ fraksi tanah adalah : Pasir < 2   -  0,05 mm ;  Debu  < 0,05  -  0,002 mm ; Liat < 0,002 mm  atau < 2mm , lebih  halus dikenal liat halus < 0,2 mm;  Bahan  koloid <  0,001 mm
Bila terdiri dari partikel/praksi Pasir, Debu dan Liat dengan perbandingan yang sama/ sebanding disebut Lempung. Fraksi liat yang halus yakni liat halus dan bahan-bahan koloidal ini banyak yang tercuci (leaching) ke lapisan bawah. Atas dasar perbandingan Pasir, Debu, Liat dikenal 12 kelas Tekstur.
Tabel .                           Kelas-kelas Tekstur Tanah (LPT, 1969)
a
Pasir (s)               
:
Rasa kasar jelas, tidak membentuk bola tidak melekat
b
Pasir berlempung(ls)
:
Rasa kasar jelas, membentuk bola dan mudah sekali hancur, sedikit sekali melekat
c
Lempung Berpasir (sl)
:
Rasa kasar agak jelas, membentuk bola yang agak keras tetapi mudah  hancur, melekat
d
Lempung (l)      
:
Rasa tidak kasar dan tidak  licin membentuk bola teguh, dapat sedikit digulung, dengan permukaan mengkilap, melekat
e
Debu (si)            
:
Rasa licin sekali, membentuk bola teguh, dapat sedikit didulung dengan  permukaan mengkilat  agak melekat
f
Lempung berliat (cl.l)     
:
Rasa agak kasar, membentuk bola agak teguh (kering) membentuk gulungan bila dispirit, gulungan mudah hancur, melekatnya sedang.
g
Lempung liat berpasir (s cl.l)
:
Rasa kasar agak jelas, membentuk bola agak teguh (kering) membentuk gulungan bila dispirit, gulungan mudah hancur, melekat
h
Lempung liat berdebu (si cl.l)
:
Rasa jelas licin, membentuk bola teguh, gulungan menkilat, melekat
i
Liat berdebu (sic l)
:
Rasa licin agak kasar, membentuk bola, dalam keadaan kering sukar dipirit, mudah digulung,melekat sekali.  
j
Liat berdebu (sic l)
:
Rasa agak licin membentuk bola, dalam keadaan kering sukar dispirit,
mudah digulung,melekat sekali.
k
Liat
:
Rasa berat,membentuk bola baik, melekat sekali
l
Liat berat
:
Rasa berat sekali, membentuk bola baik, sangat lekat
 
Tekstur yang paling  ideal bagi tanah pertanian adalah  tekstur Lempung berdebu, yang terdiri dari : Air tanah 25%, Udara tanah 25%, Mineral 45% dan Bahan organic 5%

Pertanyaan : Apa gunanya mempelajari Tekstur Tanah bagi pertumbuhan tanaman atau produksi pertanian ?
Hubungan dengan pertumbuhan tanaman, diantaranya adalah :
1.       Apabila tekstur tanah baik, misalnya seperti lempung berpasir diatas maka akan terjadi porositas tanah yang baik, atauaerasi tanah yang baik. Hal ini akan memudahkan penetrasi atau perembesan akar tanaman secara luas.
2.       Sebagai pengaruh penetrasi akar yang luas, maka tanaman akan  mempunyai zona perakaran yang luas.
3.       Dengan luasnya zona perakaran, akan menjamin tingginya pengambilan (pengabsorbsian) unsure-unsur hara tanaman dari dalam tanah, sehingga memungkinkan tanaman akan tumbuh  dengan subur.
4.       Sifat tekstur yang baik, akan menentukan pembentukan struktur tanah tanah yang baik pula.
5.       Dengan lebih halus tekstur tanah, relative kapasitas tukar kation (KTK) tinggi, hal ini tergantung pada berapa kandungan liat dan jenis dari mineral litany.
6.       Tekstur tanah berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah yang lain, sifat erat berkaitan dengan pertumbuhan tanaman , misalnya sifat kelengasan tanah, permeabilitas tanah dan sebagainya.


  
Cara penentuan tekstur tanah di lapangan (LPT, 1969)
                Massa tanah kering  dan lembab dibasahi, kemudian dispirit atau dipijit diantara ibu jari dengan jari telunjuk dan jari tengah, untuk menghancurkan agregat sekunder, sehingga membentuk bola lembek. Sambil memperhatikan adanya rasa kasar atau licin diantara jari-jari tersebut, massa tanah digulung-gulung untuk melihat daya tahnnya terhadap tekanan, serta melihat kelekatan massa tanah pada saat telunjuk, jari tengah dan ibu jari dilepaskan. Dari rasa kasar atau licin, gejala pirit  dan/atau gulungan serta kelekatannya ditentukan kelas teksturnya (lihat tabel diatas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...