intrusi air laut
A. Pengertian Intrusi air laut
Intrusi
air laut adalah masuk atau menyusupnya air laut kedalam pori-pori batuan dan
mencemari air tanah yang terkandung didalamnya, Proses masuknya air laut mengganti air tawar
disebut sebagai intrusi air laut. Masuknya air laut ke sistem akuifer melalui
dua proses, yaitu intrusi air laut dan upconning. Intrusi
air laut telah terjadi di beberapa tempat, terutama daerah pantai.
Air
laut memiliki berat jenis yang lebih besar dari pada air tawar akibatnya air
laut akan mudah mendesak airtanah semakin masuk. Secara alamiah air laut tidak
dapat masuk jauh ke daratan sebab airtanah memiliki piezometric yang menekan
lebih kuat dari pada air laut, sehingga terbentuklah interface sebagai batas
antara airtanah dengan air laut. Keadaan tersebut merupakan keadaan
kesetimbangan antara air laut dan airtanah.
Intrusi
air laut terjadi bila keseimbangan terganggu. Aktivitas yang menyebabkan
intrusi air laut diantaranya pemompaan yang berlebihan, karakteristik pantai
dan batuan penyusun, kekuatan airtanah ke laut, serta fluktuasi airtanah di
daerah pantai. Proses intrusi makin panjang bisa dilakukan pengambilan airtanah
dalam jumlah berlebihan. Bila intrusi sudah masuk pada sumur, maka sumur akan
menjadi asing sehingga tidak dapat lagi dipakai untuk keperluan sehari-hari.
B. Faktor
Penyebab Intrusi Air Laut
Intrusi air laut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Aktivitas manusia
Intrusi air laut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Aktivitas manusia
Aktivitas
manusia terhadap lahan maupun sumber daya air tanpa mempertimbangkan
kelestarian alam tentunya dapat menimbulkan banyak dampak lingkungan. Bentuk
aktivitas manusia yang berdampak pada sumberdaya air terutama intrusi air laut
adalah pemompaan air tanah (pumping well) yang berlebihan dan keberadaannya
dekat dengan pantai.
2.
Faktor batuan
Batuan
penyusun akuifer pada suatu tempat berbeda dengan tempat yang lain, apabila
batuan penyusun berupa pasir akan menyebabkan air laut lebih mudah masuk ke
dalam airtanah. Kondisi ini diimbangai dengan kemudahan pengendalian intrusi
air laut dengan banyak metode. Sifat yang sulit untuk melepas air adalah
lempung sehingga intrusi air laut yang telah terjadi akan sulit untuk
dikendalikan atau diatasi
3. Karakteristik pantai
Pantai
berbatu memiliki pori-pori antar batuan yang lebih besar dan bervariatif
sehingga mempermudah air laut masuk ke dalam airtanah. Pengendalian air laut
membutuhkan biaya yang besar sebab beberapa metode sulit dilakukan pada pantai
berbatu. Metode yang mungkin dilakukan hanya Injection Well pada pesisir yang letaknya agak jauh dari pantai,
dan tentunya materialnya berupa pasiran.
Pantai
bergisik/berpasir memiliki tekstur pasir yang sifatnya lebih porus.
Pengendalian intrusi air laut lebih mudah dilakukan sebab segala metode
pengendalian memungkinkan untuk dilakukan.
Pantai berterumbu
karang/mangrove akan sulit mengalami intrusi air laut sebab mangrove dapat
mengurangi intrusi air laut. Kawasan pantai memiliki fungsi sebagai sistem
penyangga kehidupan. Kawasan pantai sebagai daerah pengontrol siklus air dan
proses intrusi air laut, memiliki vegetasi yang keberadaannya akan menjaga
ketersediaan cadangan air permukaan yang mampu menghambat terjadinya intrusi
air laut ke arah daratan. Kerapatan jenis vegetasi di sempadan pantai dapat
mengontrol pergerakan material pasir akibat pergerakan arus setiap musimnya.
Kerapatan jenis vegetasi dapat menghambat kecepatan dan memecah tekanan Terpaan
angin yang menuju ke permukiman penduduk.
4. Fluktuasi airtanah di daerah pantai
Apabila fluktuasi air tanah
tinggi maka kemungkinan intrusi air laut lebih mudah terjadi pada kondisi air tanah
berkurang. Rongga yang terbentuk akibat air tanah rendah maka air laut akan
mudah untuk menekan airtanah dan mengisi cekungan/rongga air tanah. Apabila
fluktuasinya tetap maka secara alami akan membentuk interface yang
keberadaannya tetap.
Intrusi air laut merupakan bentuk degradasi sumberdaya air terutama oleh aktivitas manusia pada kawasan pantai. Hal ini perlu diperhatikan sehingga segala bentuk aktivitas manusia pada daerah tersebut perlu dibatasi dan dikendalikan sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan.
Intrusi air laut merupakan bentuk degradasi sumberdaya air terutama oleh aktivitas manusia pada kawasan pantai. Hal ini perlu diperhatikan sehingga segala bentuk aktivitas manusia pada daerah tersebut perlu dibatasi dan dikendalikan sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan.
C. Penentuan Intrusi Air laut
|
keterangan:
hf = elevasi muka airtanah di atas muka air laut
(m)
z = kedalaman interface di bawah muka air
laut (m)
ρs = berat jenis air laut (g/cm3)
ρf = berat jenis air tawar (g/cm3)
Intrusi air laut dapat dikenali
dengan melihat komposisi kimia airtanah. Perubahan ini terjadi dengan
cara
- Reaksi kimia antara air laut dengan mineral-mineral akuifer.
- Reduksi sulfat dan bertambah besarnya konsentrasi karbon atau asam lemah lain.
- Terjadi pelarutan dan pengendapan.
Revelle menggunakan
nilai rasio antara klorida dan bikarbonat untuk mengevaluasi adanya intrusi air
laut. Penggunaan klorida dikarenakan klorida merupakan ion dominan pada air
laut dan bikarbonat merupakan ion dominan pada air tawar. Semakin tinggi nilai
rasio, berarti pengaruh intrusi air laut makin besar, sedangkan bila nilai
rasio rendah maka pengaruh intrusi air laut kecil.
D. Dampak Intrusi Air Laut
Berbagai dampak
yang ditimbulkan oleh intrusi air laut, terutama dampak negatif atau yang
merugikan seperti; terjadinya penurunan kualitas air tanah untuk kebutuhan
manusia, amblesnya tanah karena pengekploitasian air tanah secara berlebihan,
sedang bagi tanaman ada yang toleran terhadap kandungan garam atau air asin
yang tinggi seperti, tanaman daerah rawa pantai, yaitu pohon bakau. Bagi
tanaman yang tumbuh di tanah dengan kandungan garam yang rendah atau tumbuh
pada tanah biasa, umumnya respon terhadap peningkatan kadar garam antara lain:
1. Penurunan jumlah air yang diantarkan ke daun yang diperkirakan akibat perubahan tekanan osmosis. Akibat menurunnya perbedaaan konsentrasi antara air sel dengan air ftanah yang bergaram, diperkirakan akan menurun perbedaan tekanan osmosis relatif antara lain berfungsi menghisap air ke daun.
2.Menyebabkan daun menjadi layu dan perubahan metabolisme akar.
Berkurangnya kualitas air tanah karena sudah bercampur dengan air asin/ garam dan susah untuk mendapatkan air bersih. Bila hal ini dibiarkan, maka akan berdampak lebih besar terutama menganggu keseimbangan air tanah dengan air asin. Selain itu juga daerah yag terkena intrusi ini akan semakin luas terutama bagian hilirnya.
E. Upaya pengendalian Intrusi
Air Laut
Terdapat beberapa cara untuk mengendalikan atau menanggulangi intrusi laut, diantaranya:
Terdapat beberapa cara untuk mengendalikan atau menanggulangi intrusi laut, diantaranya:
1. Mengubah Pola Pemompaan
Memindah lokasi pemompaan dari pantai ke arah hulu akan menambah kemiringan landaian hidrolika ke arah laut, sehingga tekanan airtanah akan bertambah besar.
Memindah lokasi pemompaan dari pantai ke arah hulu akan menambah kemiringan landaian hidrolika ke arah laut, sehingga tekanan airtanah akan bertambah besar.
2.
Pengisian Airtanah Buatan
Muka airtanah dinaikkan dengan melakukan pengisian airtanah buatan. Untuk akuifer bebas dapat dilakukan dengan menyebarkan air dipermukaan tanah, sedangkan pada akuifer tertekan dapat dilakukan pada sumur pengisian yang menembus akuifer tersebut.
Muka airtanah dinaikkan dengan melakukan pengisian airtanah buatan. Untuk akuifer bebas dapat dilakukan dengan menyebarkan air dipermukaan tanah, sedangkan pada akuifer tertekan dapat dilakukan pada sumur pengisian yang menembus akuifer tersebut.
3.
Extraction Barrier
Ekstraction barrier dapat dibuat dengan melakukan pemompaan air asin secara terus menerus pada sumur yang terletak di dekat garis pantai. Pemompaan ini akan menyebabkan terjadinya cekungan air asin serta air tawar akan mengalir ke cekungan tersebut. Akibatnya terjadi baji air laut ke daratan.
Ekstraction barrier dapat dibuat dengan melakukan pemompaan air asin secara terus menerus pada sumur yang terletak di dekat garis pantai. Pemompaan ini akan menyebabkan terjadinya cekungan air asin serta air tawar akan mengalir ke cekungan tersebut. Akibatnya terjadi baji air laut ke daratan.
4.
Injection Barrier
Injection barrier dapat dibuat dengan melakukan pengisian air tawar pada sumur yang terletak di dekat garis pantai. Pengisian air akan menaikkan muka air tanah di sumur tersebut, akan berfungsi sebagai penghalang masuknya air laut ke daratan.
Injection barrier dapat dibuat dengan melakukan pengisian air tawar pada sumur yang terletak di dekat garis pantai. Pengisian air akan menaikkan muka air tanah di sumur tersebut, akan berfungsi sebagai penghalang masuknya air laut ke daratan.
5. Subsurface Barrier
Penghalang di bawah tanah sebagai pembatas antara air asin dan air tawar dapat dibuat semacam dam dari lempung, beton, bentonit maupun aspal.
Penghalang di bawah tanah sebagai pembatas antara air asin dan air tawar dapat dibuat semacam dam dari lempung, beton, bentonit maupun aspal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar