RELIEF DASAR LAUT
Relief adalah bentuk kekasaran permukaan bumi, baik
berupa tonjolan, dataran, atau cekungan yang terjadi karena adanya pengaruh
tenaga-tenaga pembentuk muka bumi, baik tenaga endogen maupun tenaga eksogen.
Relief dasar laut adalah perbedaan tinggi dan rendah
permukaan laut. Relief dasar laut merupakan bentuk kekasaran permukaan
bumi, baik berupa tonjolan atau cekungan yang terdapat di wilayah dasar laut.
Berbeda dengan relief daratan yang mudah digambarkan karena
dapat dilihat dari atas, relief lautan relative lebih sulit ditentukan. Pada
umumnya, lautan digambarkan dengan symbol area berwarna biru. Seperti juga
halnya dengan wilayah daratan, penggambaran warna tersebut juga dapat dibedakan
menjadi beberapa tingkatan warna berikut ini. Pada beberapa peta terdapat warna
biru gelap untuk menunjukan letak suatu palung dan warna putih kelabu untuk
menunjukan perairan es. Terkadang juga terdapat tanda 4.255, artinya laut
tersebut mempunyai kedalaman 4.255 meter. Seperti halnya bentuk muka bumi di
daratan yang beranekaragam, bentuk muka bumi di lautan juga beragam. Bedanya
bentuk muka bumi di lautan tidak seruncing dan sekasar relief di daratan.
Keadaan ini akibat dari erosi dan pengupasan oleh arus laut.
Relief dasar laut dibagi menjadi empat bagian utama, yaitu:
A. Landasan Kontinen ( continental shelf )
Landasan Kontinen (continental shelf) adalah wilayah laut
yang dangkal di sepanjang pantai dengan kedalaman kurang dari 200 meter, dengan
kemiringan kira-kira 8,4% atau sekitar 0o7’ atau 2m/km.
Landasan kontinen merupakan dasar laut dangkal di sepanjang
pantai dan menjadi bagian dari daratan. Contohnya Landas Kontinental Benua
Eropa Barat sepanjang 250 km kea rah barat. Dangkalan sahul yang merupakan
bagian dari benua Australia dan Pulau Irian, Landas kontinen dari Siberia kea
rah laut Arktik sejauh 100 km, dan Dangkalan Sunda yang merupakan bagian dari
Benua Asia yang terletak antara Pulau Kalimantan, Jawa, dan Sumatera.
B. Lereng benua ( continental slope )
Lereng benua
(continental slope) merupakan kelanjutan dari continental shelf dengan
kemiringan antara 4% sampai 6%. Kedalaman lereng benua lebih dari
200 meter. Daerah ini meluas dari patahan beting sampai pada kedalaman
rata-rata 2 km. Daerahnya curam dengan kemiringan rata-rata 40o17’ atau 1:2
sampai 1:40, dan mencakup luas 13% dari luas permukaan bumi.
C. Tanjakan Kontinental
Daerah ini adalah transisi antara benua dengan samudra,
mempunyai kemiringan 1:50 sampai 1:800 dengan rata-rata 1:150. Tanjakan
continental merupakan tempat pengumpulan sedimen yang berasal dari benua.
D. Dasar Samudra ( ocean floor )
Deep Sea Plain, yaitu dataran dasar laut dalam dengan
kedalaman lebih dari 1000 meter.
The Deep, yaitu dasar laut yang terdalam yang
berbentuk palung laut (trog).
Relief dasar laut dapat dibedakan atas:
1. Shelf (paparan), yaitu dasar samudera yang dangkal sepanjang
pantai yang dalamnya kurang dari 200 m. Shelf masih termasuk bagian sebuah
benua. Di kawasan shelf banyak terdapat
ikan.
2. Plat (dangkalan), yaitu dasar samudera yang dangkal. Plat
merupakan dasar laut yang luas dan dalamnya kurang lebih 200 m. Plat masih
termasuk bagian sebuah benua. Seperti hanya shelf, di daerah plat banyak
terdapat ikan. Kita mengenal 3 macam dangkalan, yaitu:
- Dangkalan Sunda, yaitu dasar laut antara Sumatera, Jawav, dan Kalimantan dengan kedalaman rata-rata 40-45 m. Daerah ini termasuk Benua Asia.
- Dangkalan Sahul, yaitu dasar laut antara Irian dan Australia dengan kedalaman rata-rata 45-60 m. Daerah ini termasuk Benua Australia.
- Dangkalan Laut Utara, yaitu laut di sekitar Kepulauan Inggris. Dangkalan ini termasuk Benua Eropa.
- Dangkalan Sunda, yaitu dasar laut antara Sumatera, Jawav, dan Kalimantan dengan kedalaman rata-rata 40-45 m. Daerah ini termasuk Benua Asia.
- Dangkalan Sahul, yaitu dasar laut antara Irian dan Australia dengan kedalaman rata-rata 45-60 m. Daerah ini termasuk Benua Australia.
- Dangkalan Laut Utara, yaitu laut di sekitar Kepulauan Inggris. Dangkalan ini termasuk Benua Eropa.
3. Gunung laut, yaitu gunung yang kakinya berada di dasar laut
sedangkan badan puncaknya muncul ke atas permukaan laut dan merupakan sebuah
pulau.
Contoh : Gunung Krakatau.
4. Seamount, yaitu gunung di dasar laut dengan lereng yang
curam dan berpuncak runcing serta kemungkinan mempunyai tinggi sampai 1 km atau
lebih tetapi tidak sampai ke permukaan laut.
Contoh : St. Helena, Azores da Ascension di laut Atlantik.
5. Guyot, yaitu gunung di dasar laut yang bentuknya serupa
dengan seamount tetapi bagian puncaknya datar. Banyak terdapat di lautan
pasifik.
6. Punggung laut ( ridge ), yaitu punggung pegunungan yang ada
di dasar laut.
Contoh : punggung laut Sibolga.
7. Ambang laut ( drempel), yaitu pegunungan di dasar laut yang
terletak diantara dua laut dalam.
Contoh : ambang laut sulu, ambang laut Sulawesi.
8. Lubuk laut ( basin), yaitu dasar laut yang bentuknya
bulat cekung yang terjadi karena ingresi.
Contoh : lubuk laut sulu, lubuk laut Sulawesi.
9. Palung laut ( trog ), yaitu lembah yang dalam dan memanjang
di dasar laut terjadi karena ingresi. Palung laut terjadi karena adanya
tabrakan antar lempeng ( subduksi ) yang sangat kuat antar lempeng-lempengnya.
Contoh : palung Sunda, Palung Mindanao, Palung Mariana.
Pegunungan laut, yaitu bukit di dasar laut. Contohnya,
punggung Laut Siboga, punggung Laut Maskarenen, dan punggung Laut Walvis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar