Wilayah Administratif Hulu
- Wonogiri, Hulu utama pertama (Daerah Tangkapan Air Gajah Mungkur)
- Karanganyar
- Ponorogo, Hulu utama kedua (Daerah Tangkapan Air Kali Madiun)
- Boyolali,
- Sragen,
- Klaten
Wilayah Administratif Tengah
- Sukoharjo,
- Solo,
- Ngawi,
- Madiun,
- Magetan,
- Blora,
- Cepu
Wilayah Administratif Hilir
- Bojonegoro,
- Tuban,
- Lamongan, dan
- Gresik [3]. [4].
Bagian Sungai
Bengawan Solo Purba
Aliran Bengawan Solo masa kini terbentuk kira-kira empat juta tahun yang lalu. Sebelumnya terdapat aliran sungai yang mengalir ke selatan, diduga dari hulu yang sama dengan sungai yang sekarang. Karena proses pengangkatan geologis akibat desakan lempeng Indo-Australia yang mendesak daratan Jawa, aliran sungai itu beralih ke utara.[5] Pantai Sadeng di bagian tenggara Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal sebagai "muara" Bengawan Solo Purba.[6]Daerah Hulu
Daerah ini mayoritas meliputi daerah Hulu Kali Tenggar, Hulu Kali Muning, Hulu Waduk Gajah Mungkur serta sebagian Kabupaten Wonogiri dengan penampang sungai yang berbentuk V. Vegetasi pada daerah ini didominasi oleh tumbuhan akasia. Aktivitas yang banyak dilakukan di dareah ini adalah pertanian, seperti padi dan kacang tanah. Dinding sungai pada daerah ini rata-rata bertebing curam dan tinggi. Karena banyak digunakan untuk pertanian, daerah sekitar sungai pada bagian ini banyak mengalami erosi dan sedimentasi yang cukup tinggi.Daerah Tengah
Daerah Hilir
Daerah ini mayoritas meliputi daerah sebagian Tempuran (hilir) Kali Madiun, sebagian kabupaten Ngawi, Blora, Bojonegoro, Lamongan, Tuban dan berakhir di Desa Ujungpangkah, Gresik[7].Lain-lain
Sungai ini dikagumi masyarakat di seluruh dunia khususnya Jepang karena terinspirasi dari lagu keroncong karangan Gesang berjudul sama, Bengawan Solo.Selain itu tempat ini pernah menjadi tempat utama kecelakaan pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 421.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bengawan_Solo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar