Salah satu faktor yang sangat penting dalam proses kehidupan dan
penyebaran organisme di laut adalah suhu. Suhu air laut merupakan
parameter yang sering diukur mengingat kegunaannya dalam mempelajari
proses fisika, kimia dan biologi laut. Selain itu juga suhu dimanfaatkan
dalam mempelajari transportasi dan polutan yang masuk ke lingkungan
laut. Suhu juga merupakan faktor pembatas dalam penyebaran hewan dan
tumbuhan laut, sebagai contoh binatang karang yang penyebarannya sangat
dibatasi oleh perairan yang hangat di daerah tropik dan subtropik.
Proses metabolisme pada organisme hanya berfungsi dengan baik pada
kisaran suhu yang relatif sempit, yakni antara 0 hingga 40 derajat
Celcius. Namun terdapat juga organisme yang
mampu mentolerir suhu sedikit di atas atau di bawah batas-batas
tersebut. Ganggang hijau-biru dapat hidup pada suhu 85 derajat Celcius
di sumber air panas. Proses metabolisme organisme akan meningkat dua
kali lipat untuk kenaikan suhu sebesar 10 derajat Celcius.
Suhu air laut berkisar -2 hingga 40 derajat Celcius mulai dari suhu air
laut di daerah kutub sampai air laut di daerah tropis (perairan
dangkal). Suhu air permukaan memperlihatkan kisaran yang amat luas
sedangkan air laut dalam lebih stabil. Suhu perairan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain : radiasi matahari, posisi matahari, letak
geografis, musim, kondisi awan, proses interaksi air dan udara,
penguapan dan hembusan angin. Secara alamiah atau terbesar faktor yang
mepengaruhi besarnya suhu adalah matahari. Setiap detik matahari
memancarkan bahang sebesar 1026 kalori dan setiap tempat di bumi yang
tegak lurus ke matahari akan menerima bahang sebanyak 0,033
kalori/detik. Pancaran energi matahari ini akan sampai ke batas atas
atmosfer bumi rata-rata 2 kalori/cm2/menit. Pancaran energi ini juga
sampai ke permukaan laut dan diserap oleh massa air.
Secara keseluruhan sebagian besar air samudera itu dingin. Kurang dari
10% volume air laut di muka bumi yang suhunya lebih dari 10 derajat
Celcius dan 75% suhunya di bawah 4 derajat Celcius. Hal ini disebabkan
sinar matahari hanya mampu menembus laut sampai beberapa ratus meter
saja. Sedangkan pengaruh penyinaran matahari musiman hanya mencapai
kedalaman kira-kira 100 meter. Akibatnya di samudera terdapat lapisan
atas yang relatif hangat dihubungkan dengan lapisan transisi mendadak ke
air dingin yang merupakan kolom air samudera sisanya. Daerah atau
lapisan dengan penurunan suhu cepat ke bawah disebut thermocline.
Lapisan di atasnya sering dinamakan lapisan campuran (mixed layer)
karena pada lapisan inilah suhu berubah-ubah menurut waktu dan ruang. Di
bawah lapisan termoklin suhu air kembali relatif konstan karena terjadi
pencampuran atau konveksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar